City Branding Banyumas Bakal Dilombakan
Jati diri Kabupaten Banyumas atau trade mark atau ciri khas Kabupaten Banyumas (City Branding) yang bisa 'dijual' kepada masyarakat luas dalam rangka peningkatan jumlah wisatawan maupun perdagangan barang/jasa sangat dibutuhkan. Karenanya dibutuhkan upaya penemuan frasa maupun logo yang kuat melekat dan makin terkenal. Hal itu disampaikan Kepala Bappeda sekaligus Ketua Penemuan City Branding Kabupaten Banyumas, Ir Eko Prijanto MT, Selasa (17/2/2015).
Ia menginginkan penemuan city branding Kabupaten Banyumas tersebut bisa sebanding dengan Bandung yang telah lama memiliki frasa city branding 'Paris Van Java'. "Seperti pula Aceh, frasa branding 'Serambi Mekah' begitu kuat melekat di setiap sanubari masyarakat Indonesia maupun internasional. Kami berharap nantinya Banyumas juga menemukan frasa serta logo branding yang bisa bernasib bagus seperti itu," ungkap Eko Prijanto.
Untuk itu, lanjut Eko Prijanto, pihaknya akan mengadakan lomba frasa dan logo untuk City Branding Kabupaten Banyumas tersebut kepada masyarakat umum se Kabupaten Banyumas. Rencananya lomba akan dibuka mulai awal Maret hingga awal April 2015. Dengan dibukanya lomba City Branding selama sebulan penuh, Ia optimis bakal menemukan frasa dan logo city branding yang terbaik.
"Selama ini Kabupaten Banyumas memang sudah dikenal luas sebagai daerah tempe mendhoan, kripik, atau kawasan ngapak-ngapak. Tetapi itu belum menjadi branding resmi. Dengan lomba, pemenangnya akan menjajdi branding resmi yang disupport Pemkab Banyumas. Pengumuman lomba city branding akan diumumkan tepat pada saat Ultah Banyumas 6 April 2015 besok," paparnya.
Sementara itu pengamat branding kota-kota yang juga dosen Fisip Unsoed Purwokerto, Drs Dodit Bambang Widodo MSi, mengatakan, pemenang lomba haruslah yang menemukan frasa branding yang mencerminkan kekhasan Banyumas secara umum. Begitu juga logo Banyumas seperti apa yang menang lomba juga harus diberi ukuran yang jelas.
"Yang jadi pemenang tidak mungkin yang menemukan frasa tetapi hanya mewakili kekhasan kuliner Banyumas saja. Misalnya ada frasa 'Banyumas Satria Berkudi'. Ini menarik, karena masyarakat Banyumas memang terkenal kesatria, dan ciri khas senjata milik masyarakat Banyumas adalah kudi, yakni senjata mirip parang tetapi amat gendut bentuknya. Tetapi ketika itu diterjemahkan dalam bahasa Inggris, agar branding Banyumas bisa go internasional, kata kudi tidak bisa ditemukan dalam kamus. Itulah problemnya. Belum lagi logo Banyumas yang baik seperti apa, perlu penelaahan yang ilmiah," ungkap Dodit.(Ero)
Sumber: https://krjogja.com/read/249113/city-branding-banyumas-bakal-dilombakan.kr