Disusun Kerangka Kerja Tim City Branding
Setelah bergulir dalam berbagai forum di masyarakat dan difasilitasi Pemkab, wacana city branding Banyumas kini mulai ditindaklanjuti bersama antara pemerintah, masyarakat dan berbagai kalangan.
Hal itu tercetus dalam pertemuan yang difasilitasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), kemarin.
Pertemuan melibatkan unsur pemerintah, stake holder dari berbagai elemen seperti kampus, pelaku usaha, komunitas-komunitas kreatif, pegiat sosial, budayawan-seniman, media, pelaku pariwisata, dan pemangku kepentingan wilayah. Di luar unsur pemerintah, dari elemen masyarakat ada sekitar 25 orang yang masuk dalam tim perumus.
Kepala Bappeda, Eko Harjanto, mengatakan tim city branding dibagi dalam tiga kelompok. Yakni tim pengarah, mulai Bupati, Wabup, ketua DPRD dan sekda. Kemudian tim perumus yang melibatkan berbagai stake holder dari berbagai elemen masyarakat serta tim teknis.
Tim teknis sebagian dari unsur birokeasi dan kelompok-kelompok masyarakat dari berbagai sektoral yang nantinya akan bekerja untuk jangka panjang. Adapun tim perumus lebih fokus sampai 6 April.
”Langkah awal adalah menyiapkan kerangka kerja untuk menuju launching tanggal 6 April bersamaan momen peringatan Hari Jadi Banyumas. Waktu tiga bulan yang akan dimanfaatkan tim perumus dan tim teknis dalam memetakan potensi dan munculnya brand yang nantinya dihasilkan dari serap aspirasi masyarakat,” kata Eko yang didaulat sebagai ketua tim perumus.
Ahli dari Yogya
Menurutnya, tim yang terlibat dalam pengawalan city branding Banyumas juga didampingi tim ahli dari Yogyakarta, M Arief Budiman yang juga anggota tim 11 rebranding Yogyakarta. Juga ada Erwin, pemerhati marketing pemasaran wilayah dari Cilacap.
Arief Budiman dalam paparan penyusunan kerangka kerja menyampaikan, pemahaman city branding yang utama adalah pelibatan sumber daya lokal dan peningkatan kapasitas dan kapablitis sumber daya manusia (SDM) di daerah tersebut untuk sama-sama berjamaah memahami arti pentingnya city branding sebagai kebutuhan bersama.
”Value edit yang diberikan kepada city branding untuk mengarahkan potensi unggulan yang akan dikembangkan menjadi satu kiblat yang sama. Jadi tugas tim salah satunya melakukan pemetaan dan penilaian awal atas potensi unggulan yang akan dikemas dalam berbagai produk kreatif, misalnya,” katanya menggambarkan.
Pemetaan itu, katanya, selain untuk bahan masukan dan olahan seperti membuat logo atau tagline, sekaligus mengidentifikasi jika ada yang belum dianggap produktif didorong lebih produktif.
Jika ada kelemahan yang bisa berdampak negatif segera dicarikan solusi, sehingga nilai jual yang akan dipublikasikan dan dijadikan modal bersama benar-benar memenuhi harapan warga dan pihak luar. (G22-17)
Sumber: https://berita.suaramerdeka.com/smcetak/disusun-kerangka-kerja-tim-city-branding/